JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memuji isi
pidatonya terkait kisruh antara KPK dan Polri.
"Terima kasih atas pujian terhadap pidato semalam. Tentu bila banyak kalangan dan masyarakat memuji substansi pidato tersebut. Beliau dengan rendah hati mengucapkan terima kasih. Sekali lagi terima kasih dan mohon dukungan agar negara kita menjadi lebih baik dan maju," ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Selasa (9/10/2012)
Julian menjelaskan, Presiden sendiri yang merumuskan dan membuat pidatonya. Tentu, dengan masukan dari beberapa pihak.
"Bapak Presiden merumuskan dan membuat sendiri pidato semalam. Tentu ada masukan dari berberapa pihak. Satu hal pasti, dengan pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan kebajikan beliau, Pak SBY merumuskan dan menuangkannya dalam narasi pidato, sebagaimana yang kita simak semalam," tutur alumni FISIP UI itu.
Lebih lanjut Julian menjelaskan, Presiden senantiasa mengikuti, menyimak, dan memberikan arahan dan instruksi kepada para menterinya untuk mengambil langkah dalam menyikapi semua isu publik, termasuk perselisihan KPK-Polri.
Sebelumnya, pidato SBY banjir pujian. Salah satunya datang dari pengamat politik Muhammad AS. Hikam. Menurut Hikam, pidato SBY sudah memenuhi unsur-unsur yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.
"Pidato SBY sudah penuhi tiga unsur, yakni tegas, jelas, dan fair. Intinya, seperti yang dikehendaki oleh rakyat dan cenderung terhadap penguatan KPK," kata Hikam saat dihubungi Okezone, Senin (8/10/2012).
Pujian juga datang dari anggota Komisi Hukum DPR , Martin Hutabarat. Martin sangat mengapresiasi ketegasan SBY dalam kasus simulator SIM.
Martin mengaku terkejut mendengar pidato SBY yang begitu tegas tadi malam. Sebab, sangat jarang SBY berbicara setegas itu. Setelah pidato itu diharapkan tidak ada lagi reaksi berlebihan dari masyarakat yang menyudutkan Polri ke depan.
Hal senada diungkapkan mantan anggota Tim Pencari Fakta Kasus Bibit-Chandra yang juga guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.
“Apresiasi harus disampaikan kepada SBY karena telah mampu menangkap aspirasi publik atas dinamika yang terjadi," jelas Hikmahanto.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu menyatakan Presiden sudah tepat untuk berpihak pada pemberantasan korupsi dan tidak mendukung pelemahan terhadap institusi KPK maupun Kepolisian.
"Terima kasih atas pujian terhadap pidato semalam. Tentu bila banyak kalangan dan masyarakat memuji substansi pidato tersebut. Beliau dengan rendah hati mengucapkan terima kasih. Sekali lagi terima kasih dan mohon dukungan agar negara kita menjadi lebih baik dan maju," ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Selasa (9/10/2012)
Julian menjelaskan, Presiden sendiri yang merumuskan dan membuat pidatonya. Tentu, dengan masukan dari beberapa pihak.
"Bapak Presiden merumuskan dan membuat sendiri pidato semalam. Tentu ada masukan dari berberapa pihak. Satu hal pasti, dengan pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan kebajikan beliau, Pak SBY merumuskan dan menuangkannya dalam narasi pidato, sebagaimana yang kita simak semalam," tutur alumni FISIP UI itu.
Lebih lanjut Julian menjelaskan, Presiden senantiasa mengikuti, menyimak, dan memberikan arahan dan instruksi kepada para menterinya untuk mengambil langkah dalam menyikapi semua isu publik, termasuk perselisihan KPK-Polri.
Sebelumnya, pidato SBY banjir pujian. Salah satunya datang dari pengamat politik Muhammad AS. Hikam. Menurut Hikam, pidato SBY sudah memenuhi unsur-unsur yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.
"Pidato SBY sudah penuhi tiga unsur, yakni tegas, jelas, dan fair. Intinya, seperti yang dikehendaki oleh rakyat dan cenderung terhadap penguatan KPK," kata Hikam saat dihubungi Okezone, Senin (8/10/2012).
Pujian juga datang dari anggota Komisi Hukum DPR , Martin Hutabarat. Martin sangat mengapresiasi ketegasan SBY dalam kasus simulator SIM.
Martin mengaku terkejut mendengar pidato SBY yang begitu tegas tadi malam. Sebab, sangat jarang SBY berbicara setegas itu. Setelah pidato itu diharapkan tidak ada lagi reaksi berlebihan dari masyarakat yang menyudutkan Polri ke depan.
Hal senada diungkapkan mantan anggota Tim Pencari Fakta Kasus Bibit-Chandra yang juga guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.
“Apresiasi harus disampaikan kepada SBY karena telah mampu menangkap aspirasi publik atas dinamika yang terjadi," jelas Hikmahanto.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu menyatakan Presiden sudah tepat untuk berpihak pada pemberantasan korupsi dan tidak mendukung pelemahan terhadap institusi KPK maupun Kepolisian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar