Keluarga korban Bom Bali I di GWK (Foto: Okezone/Rohmat) |
DENPASAR- Lagu ‘Imagine’ yang dilantunkan musisi gaek
Jhon Lenon menjadi penutup acara peringatan 10 tahun bom Bali I yang
digelar di Garuda Wisnu Kencana.
Jangan salah, bukan Jhon Lenon asli yang hadir dalam acara tersebut, namun lantunan itu diiringi dari cakram padat yang sudah disiapkan panitia saat keluarga korban melakukan tabur bunga.
Selain Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Menlu Marty Natalegawa yang memberikan sambutan singkatnya, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan mantan PM Australia John Howard juga menyampaikan refleksi atas tragedi yang menewaskan 202 orang itu.
Usai sambutan, dilanjutkan doa lintas agama yang dibacakan secara bergantian mewakili tokoh Muslim, Hindu, dan Katolik. Setelah doa dipanjatkan, panitia lanjut membacakan satu persatu nama-nama korban baik warga asing maupun warga Indonesia yang menjadi korban.
Usai pembacaan
doa lintas agama, Perdana Menteri Australia dan Menlu RI Marty
Natalegawa diminta maju ke depan kolam untuk menaburkan bunga ke arah
kolam berukuran sekira 10 x 5 meter yang berada di depan panggung. Jangan salah, bukan Jhon Lenon asli yang hadir dalam acara tersebut, namun lantunan itu diiringi dari cakram padat yang sudah disiapkan panitia saat keluarga korban melakukan tabur bunga.
Selain Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Menlu Marty Natalegawa yang memberikan sambutan singkatnya, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan mantan PM Australia John Howard juga menyampaikan refleksi atas tragedi yang menewaskan 202 orang itu.
Usai sambutan, dilanjutkan doa lintas agama yang dibacakan secara bergantian mewakili tokoh Muslim, Hindu, dan Katolik. Setelah doa dipanjatkan, panitia lanjut membacakan satu persatu nama-nama korban baik warga asing maupun warga Indonesia yang menjadi korban.
Di sekeliling kolam, dihiasai dengan lilin-lilin kecil menyala yang semakin menambah haru suasana. Julia dan Marty langsung menaburkan bunga mawar putih disusul korban dan keluarga korban serta tamu undangan lainnya.
Tampak seorang wanita renta sembari membawa foto putrinya yang tewas dalam tragedi kemanusiaan itu, tak kuasa membedung air matanya.
"Dia pergi untuk selamanya. Semoga damai dan berbahagialah di sisi-Nya," ujar wanita yang mengenakan gaun warna hitam dan memakai tongkat pemapah di kanan kirinya.
Beberapa kerabatnya yang melihat sang nenek, langsung memapahnya untuk meninggalkan lokasi dan melarang media mewawancarainya.
"Dia masih terpukul, tolong pahami kondisi kejiwaannya, jangan ganggu dia," pinta seorang perempuan muda yang terus mendampinginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar