Sabtu, 20 Oktober 2012

Giliran Gedung Putih Mengecam Serangan di Beirut

Lokasi ledakan di Lebanon (Foto: AP)WASHINGTON - Pihak Gedung Putih mengecam keras serangan teroris yang terjadi di Beirut, Lebanon. Amerika Serikat (AS) menyoroti serangan yang telah menewaskan Kepala Intelijen Lebanon Brigadir Jenderal Wissam Al-Hassan.

"Tidak ada pembenaran dari penggunaan aksi pembunuhan sebagai alat politik. AS akan berdiri bersama Pemerintah Lebanon untuk membawa siapa pun yang bertanggungjawab atas serangan barbar ini," tegas Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Tommy Vietor, yang mewakili Presiden Barack Obama, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (20/10/2012).

Pihak Gedung Putih turut menyatakan belasungkawanya atas mereka yang tewas dan terluka dalam kejadian ini. Menurut Vietor, keamanan dan stabilitas Lebanon adalah vital bagi warga Lebanon dan negara tetangganya di wilayah Timur Tengah.
Sebelumnya, menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton juga mengeluarkan kecaman atas aksi teror yang berlangsung di Beirut. Clinton menegaskan bahwa negaranya masih terus berkomitmen untuk mendukung Lebanon.

Clinton juga turut mengkhawatirkan kondisi Lebanon saat ini usai pengeboman yang menewaskan Kepala Intelijen Lebanon Brigadir Jenderal wissam al-Hassan. Menurutnya kematian Wissam Al-Hassan menjadi sebuah pertanda buruk bagi negara tetangga Suriah itu.

Ledakan yang menewaskan delapan orang termasuk Al-Hassan dan melukai 78 orang itu, masih terus diselidiki oleh pihak berwenang Lebanon. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab, meskipun sebagian besar warga Lebanon meyakini bahwa insiden ini adalah ulah dari Suriah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar