Kamis, 13 September 2012

Pilgub DKI Harus Jadi Teladan

JAKARTA, suaramerdeka.com - Demokrasi yang sedang tumbuh mekar di Indonesia jangan sampai ternoda oleh konflik yang menjurus ke anarki dalam setiap Pilkada. Terlebih lagi Pilkada di DKI, yang begitu mengundang perhatian publik nasional maupun internasional.
Sudah selayaknya Pilkada DKI menjadi teladan, sehingga menunjang demokratisasi di Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
"Tetap berkompetisi, silahkan mengembangkan kreativitas. Seperti pepatah, sama-sama besarkan lampunya, tapi jangan sampai ada upaya untuk mematikan lampu pesaingnya. Tetap berupaya jadi teladan bagi Pilkada lainnya," kata Mendagri pada acara Deklarasi Damai Pilkada DKI Putaran Kedua, di silang Monas, sore ini.
Menurut Gamawan, dengan ditetapkannya 20 September sebagai hari libur, maka jangan sampai tidak digunakan untuk menyalurkan hak pilih. Dalam kesempatan yang sama Ketua DPR RI, Marzuki Alie, meminta upaya yang dilakukan tim sukses untuk menambah dukungan, tidak bisa dihindari walaupun waktu yang tersedia sampai dengan tanggal 20 September tinggal sedikit.
"Hal ini sangat rentan menimbulkan gesekan, terutama di grass root. Inilah pentingnya semua pihak berkomitmen menciptakan suasana damai, jujur dan adil. Inilah pentingnya deklarasi damai seperti saat ini. Dan begitu pentingnya posisi DKI sebagai ibukota negara, maka Mendagri, Kapolri dan saya selaku Ketua DPR hadir di sini," kata Marzuki.
Marzuki juga mengingatkan agar tidak ada politik uang, seraya mengingatkan bahwa yang menyuap dan menerima suap sama-sama berdosa. Yang menarik dalam acara tersebut calon gubernur DKI Joko Widodo, tidak hadir. Menurut keterangan dari KPU DKI, Jokowi tak hadir, karena ada urusan kedinasan yang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar