JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kian gencar memburu nama-nama yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang.
Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen, menegaskan, pihaknya tidak segan-segan untuk kembali memanggil Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum beserta istrinya Attiyah Laela dalam kasus tersebut. Namun Zulkarnaen tidak menjelaskan secara rinci terkait agenda pemanggilan tersebut.
"Jangan menyebut nama-nama itu. Itu tidak etis sebagai penegak hukum. Kapan diperlukan (keterangannya) penyelidik dan penyidik, tentu akan kita panggil, kita undang," ujarnya kepada wartawan di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2012).
Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen, menegaskan, pihaknya tidak segan-segan untuk kembali memanggil Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum beserta istrinya Attiyah Laela dalam kasus tersebut. Namun Zulkarnaen tidak menjelaskan secara rinci terkait agenda pemanggilan tersebut."Jangan menyebut nama-nama itu. Itu tidak etis sebagai penegak hukum. Kapan diperlukan (keterangannya) penyelidik dan penyidik, tentu akan kita panggil, kita undang," ujarnya kepada wartawan di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2012).
Sementara itu, untuk Choel Malarangeng, Zulkarnaen enggan berkomentar. Dia belum dapat memastikan kapan KPK akan melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, meskipun adik kandung Andi Malarangeng itu telah dicekal ke luar negeri.
"Itu bagian dari disesuaikan mana yang perlu didahulukan oleh penyidik. Mana yang belakangan. Itu kan sudah dalam strategi penyidikan," tandasnya.
Terkait dengan peran sebenarnya dari Choel Malarangeng, sambung Zulkarnaen, KPK masih menunggu keterangan dari yang bersangkutan, yang kemudian keterangan itu disinkronkan dengan keterangan dari pihak-pihak lain.
"Itu melihat situasi dan kondisi, setelah diperiksa kan ditelaah hasilnya. Dicocokkan dengan keterangan yang lain. Kita harapkan semuanya memberikan keterangan apa adanya, yang sesungguhnya terjadi. Tidak hanya saksi tapi juga tersangka. Itu akan lebih cepat," tutupnya.
(put)
"Itu bagian dari disesuaikan mana yang perlu didahulukan oleh penyidik. Mana yang belakangan. Itu kan sudah dalam strategi penyidikan," tandasnya.
Terkait dengan peran sebenarnya dari Choel Malarangeng, sambung Zulkarnaen, KPK masih menunggu keterangan dari yang bersangkutan, yang kemudian keterangan itu disinkronkan dengan keterangan dari pihak-pihak lain.
"Itu melihat situasi dan kondisi, setelah diperiksa kan ditelaah hasilnya. Dicocokkan dengan keterangan yang lain. Kita harapkan semuanya memberikan keterangan apa adanya, yang sesungguhnya terjadi. Tidak hanya saksi tapi juga tersangka. Itu akan lebih cepat," tutupnya.
(put)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar