KOMPAS.com — Saat ada bencana yang melanda, seperti banjir di Ibu Kota saat ini, perhatian orang sebagian besar tersedot kepada para pengungsi dan orang yang terjebak banjir. Lalu, bagaimana dengan nasib para sukarelawan dan petugas yang membantu korban banjir? Adakah yang peduli?
Ternyata pertanyaan tersebut dijawab aksi spontan satu keluarga yang tinggal di Menteng Atas. Keluarga besar ini dengan menaiki sebuah mobil minibus berhenti di beberapa titik yang terkena banjir, yaitu depan Sarinah dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan membagikan kopi dan ubi gratis bagi para petugas dan masyarakat.
"Saya spontan saja begitu melihat berita. Keluarga juga mau diajak. Ya sudah. Sebenarnya, sih, tujuannya memang untuk petugas," kata Yusran selaku kepala keluarga yang dijumpai Kompas.com di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (17/1/2013).
Ia mengatakan, kalau ada kejadian seperti banjir ini yang diperhatikan biasanya pengungsi. Makanya, keluaraganya berpikir ikut membantu dengan memikirkan petugas yang menolong korban banjir.
Keluarga ini menyediakan sekitar 700 gelas kopi dan dua panci besar berisi ubi rebus yang dibagikan gratis. Bahkan, adik Yusran dan suaminya berjalan mengarungi banjir dengan membawa nampan berisi kopi, susu jahe, dan ubi rebus yang ditawarkan kepada para petugas yang berada di atas mobil evakuasi.
"Sudah banyak tadi yang dibagikan dari Sarinah. Setelah ini kami akan lanjut ke daerah Rawajati karena di situ juga banjir," tandasnya.
Sebelumnya, solidaritas banyak ditunjukkan oleh warga Jakarta kepada orang-orang yang terjebak banjir dan menjadi korban banjir. Berbagai bantuan terus mengalir, mulai dari bahan makanan hingga pakaian.
Kemudian, para petugas PMI, TNI, serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta juga tak lelah menyusuri jalur banjir untuk mengevakuasi warga.
Editor :
Tri Wahono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar