Listrik gratis adalah sebuah konsep yang
tentu menarik. Sayangnya, hal ini tak pernah terjadi di belahan dunia
mana pun. Sampai saat ini, kebutuhan kita akan listrik mengharuskan kita
bayar untuk mendapat pasokan listrik per bulannya.
Meski demikian, ilmuwan bukan tidak memperjuangkan hal ini. Banyak sudah upaya yang dilakukan untuk membuat sumber energi listrik yang bisa dimanfaatkan secara luas dengan harga murah hingga gratis. Sayangnya upaya tersebut tak terlihat atau hilang begitu saja.
Upaya besar maupun yang kecil, sudah dilakukan oleh Ilmuwan. Paling tidak kita harus sedikit menghargai berbagai jasa mereka yang bermaksud memberi kemudahan energi yang murah untuk kita. Berikut daftarnya.
1. Mengisi daya smartphone dengan petir
Salah satu hal paling menyebalkan dari memiliki smartphone adalah kita harus mengecasnya setiap saat. Terlebih lagi, waktu pengisian dayanya yang lama. Sebagian besar masalah ini sebenarnya sudah teratasi dengan cepatnya fitur fast charging. Meski demikian, Nokia sempat sedikit leih di depan.
Nokia bersama Microsoft pada beberapa tahun lalu membuat solusi gratis untuk mengisi daya smartphone. Hal ini dilakukannya bekerja sama dengan Unicersity of Southampton dengan membuat charger bertenaga petir!
Hal ini dilakukan dengan cara membuat baut yang terkontrol dengan aman, untuk membuat petir buatan dan langsung menyalurkannya dengan baterai. Dalam tahap uji coba, hal ini berhasil dilakukan. Masalahnya, teknologi ini tak bisa diproduksi secara masal karena terlalu rumit.
2. Smartphone bertenaga urin
Kita sudah mengetahui ada beberapa aspek
yang bisa memanfaatkan urin jadi sesuatu yang berguna. Namun ternyata
teknologi pun juga bisa memanfaatkan urin. Seperti yang dilakukan para
peneliti dari University of Bristol yang menggunakan urin sebagai suber
tenaga.
Hal ini dilakukan dengan cara membuat sel bahan bakar yang berbasis
bakteri yang dapat memecah bahan kimia dalam urin. Proses tersebut mampu
membangun muatan listrik yang kemudian disimpan dalam kapasitor.
Tenaga baterai ini terbukti bisa digunakan untuk menyalakan sebuah
ponsel yang kemudian bisa digunakan browsing internet dan SMS. Masalah
terbesarnya hanya kapasitor baterainya memiliki ukuran sebesar aki
mobil.
3. Lampu bertenaga bakteri
Bakteri tentu sudah banyak yang dimanfaatkan oleh manusia. Namun kali ini, bakteri digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
Hal ini dilakukan oleh mahasiswa pascasarja di University of Wisconsin, yang mengembangkan sebuah alat bernama Biobulb yang mampu menghasilkan cahaya murni dari kekuatan bakteri.
Bakteri yang terlibat adalah bakteri E. coli, yang telah direkayasa ulang dengan gen untuk bioluminesen. Setelah hal ini dilakukan, bakteri yang terkandung di dalamnya akan bercahaya seperti kunang-kunang ataupun ubur-ubur. Cahayanya pun akan terisi ulang dengan cahaya sekitar. Tentu praktik yang mahal membuat teknologi ini hanya sekedar uji coba saja.
4. Motor bertenaga partikel yang bisa berubah bentuk
6. Transfer listrik nirkabel
Hal ini dilakukan oleh mahasiswa pascasarja di University of Wisconsin, yang mengembangkan sebuah alat bernama Biobulb yang mampu menghasilkan cahaya murni dari kekuatan bakteri.
Bakteri yang terlibat adalah bakteri E. coli, yang telah direkayasa ulang dengan gen untuk bioluminesen. Setelah hal ini dilakukan, bakteri yang terkandung di dalamnya akan bercahaya seperti kunang-kunang ataupun ubur-ubur. Cahayanya pun akan terisi ulang dengan cahaya sekitar. Tentu praktik yang mahal membuat teknologi ini hanya sekedar uji coba saja.
4. Motor bertenaga partikel yang bisa berubah bentuk
Melansir sebuah artikel dari Next New
Energy, disebut terdapat materi atau senyawa baru yang memiliki
kemampuan untuk berubah bentuk, lalu kembali ke bentuk sebelumnya.
Senyawa tersebut berkontraksi saat terkena sinar ultraviolet dan
mengembang kembali ke ukuran aslinya saat terpapar cahaya normal. Hal
ini bisa terjadi selama 30 jam terus menerus.
Yang menarik adalah partikel tersebut merupakan sumber tenaga alami
karena kemampuannya berubah bentuk dan material. Setelah diuji, pertikel
ini mampu memberi tenaga sebuah motor yang bisa menggerakkan tirai
membuka dan menutup.
Meski demikian, kita tak bisa mengontrol jumlah dayanya karena tenaga yang dihasilkan sangat bergantung dari suhu.
5. Energi panas tubuh
Seorang ilmuwan bernama Ann Makosiniki
berhasil membuat alat bernama ubin Peltier, untuk mendapatkan energi
thermal yang melekat di tangan manusia untuk mengalirkan listrik. Energi
dari sekedar tangan manusia sudah cukup untuk menyalakan senter.
Selain Ann, ada sekelompok peneliti dari Southamptons Electronic and
Computer Science Department yang mengembangkan sebuah materi yang
memanfaatkan panas di celana untuk mengubahkan jadi listik. Alat ini
peka terhadap hangat dan kenergi thermal bisa diubah jadi aliran
listrik. Kekuatan baterai ini bisa mengisi daya smartphone.
6. Transfer listrik nirkabel
Mungkin upaya terbesar membuat listrik gratis datang dari sang penemu terkenal dunia, Nikola Tesla.
Secara sukses dan terdokumentasi dengan baik, ia berhasil mentransfer
listrik secara nirkabel. Ia mengklaim akan mampu memperkuat temuannya
dengan bisa memberi pasokan listrik pada suatu area tertentu hanya
dengan menara tunggal.
Meski demikian, Tesla tak mampu lagi mendanai temuan ini, dan
berbagai prototip dan rencananya mendadak lenyap. Mimpi untuk memiliki
listrik gratis lenyap sudah.
Sumber: Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar